Jumat, 13 Mei 2016

Kawasan Industri Sebagai Tempat Tinggal

 

Kawasan industri merupakan kawasan yang selain digunakan untuk melakukan aktifitas ekonomi dan industri. Sebagai tempat beraktivitas dan tempat yang memiliki kawasan untuk tinggal, kawasan industri juga harus mampu mensupport kehidupan orang-orang yang ada didalamnya sebagai satu kesatuan. Karena bagaimana juga kualitas produktivitas pekerja akan dipengaruhi oleh lingkungan dimana dia berada apakah dapat memberikan kenyamanan atau tidak. Salah satu variabel kebahagiaan adalah tersedianya fasilitas publik.

Berbagai teori yang berkaitan dengan sumber daya manusia menyatakan bahwa kebahagiaan akan memberikan dampak yang signifikan kepada perusahaan dan produktivitas itu sendiri. Penelitian dari emirates 247 yang dikutip dari Dream.co.id menyatakan bahwa kebahagiaan akan memberikan dampak kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, berikut merupakan efek dari kebahagiaan untuk para pekerja:
  1. Kebahagiaan Meningkatkan Produktifitas

Hal ini diterapkan di negara besar seperti Swedia dimana perusahaan yang mampu menciptakan kondisi yang tepat sehingga meningkatkan kebahagiaan karyawannya ternyata dapat meningkatkan produktivitas. Jika produktivitas naik sudah pasti hal ini berimbas pada profit yang diterima oleh perusahaan.

  1. Orang bahagia mampu memecahkan masalah
Kebahagiaan yang diperoleh memberikan ketenangan dalam berpikir hal ini akan mempengaruhi keputusa-keputusan yang dibuat saat terjadi masalah. Semakin tenang seseorang dalam berpikir maka semakin mudah dirinya dalam memecahkan masalah dengan baik dan menghadapinya dengan lebih sedikit stress.

  1. Orang yang bahagia mampu mempengaruhi anggota tim
Energi positif akan mengalir akan mengalir dari orang-orang yang bahagia dan akan mempengaruhi anggota tim atau orang-orang yang lain yang diajak berinteraksi.  Pembawaan positif yang ada dapat meningkatkan pengaruh yang diberikan oleh seseorang

  1. Pekerja yang bahagia dapat membuat pelanggan senang
Pekerja yang  bahagia akan membawa energi positif dan akan melayani pelanggan dengan lebih tulus dan senang hati. Pelayanan yang berasal dari hati dan tulus akan memberikan kesenangan pada para pelanggan.

  1. Kebahagiaan melahirkan kreativitas
Orang yang bahagia akan lebih kreatif karena hidupnya lebih tenang dan dapat memikirkan hal-hal lain yang ada disekitarnya. Menurut dosen di Harvard Business School, Teresa Amabile, pegawai memiliki ide baru ketika mereka lebih bahagia. Dengan adanya kreatifitas lingkungan perusahaan akan lebih menyenangkan dan pemecahan masalah akan lebih mudah dilakukan.

  1. Orang yang bahagia lebih sehat
Secara mentalitas orang yang bahagia tentu dapat menghadapi stress atau tekanan dengan lebih baik. Penelitian dr. Edy Mustofa menunjukan bahwa jika seseorang terkena tekanan psikis yang ada akan menurunkan imunitas yang ada sehingga akan mempengaruhi kesehatan yang ada.

Fasilitas publik merupakan salah satu variabel yang dapat dijadikan faktor penentu kebahagiaan masyarakat. Sebagaimana halnya variabel lain, variabel ini digunakan oleh Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung untuk menentukan kebahagiaan warganya. Ketersediaan fasilitas publik yang mumpuni diperlukan oleh masyarakat yang tinggal disuatu wilayah sehingga memberikan rasa kebahagiaan. Sehingga dalam proses berinvestasi aspek kebahagiaan karyawan perlu diperhatikan sehingga dampak positif dari perusahaan dapat diperoleh oleh perusahaan secara langsung.
Salah satu variabel kebahagiaan yang dapat dipenuhi oleh perusahaan adalah memilih tempat investasi yang memiliki fasilitas publik yang lengkap bagi karyawanya. Variabel fasilitas publik telah diakomodir oleh oleh Kawasan Industri Modern Cikande sebuah kawasan yang sudah memiliki fasilitas yang lengkap bagi orang-orang yang tinggal atau bekerja di kawasan tersebut. Selain fokus pada pemenuhan kebutuhan dan fasilitas penunjang investasi, Kawasan Industri Modern Cikande juga berupaya dengan serius memenuhi kebutuhan orang-orang yang tinggal di kawasan tersebut sehingga kebahagiaan orang-orang didalamnya dapat tercapai.

Penting nya Lahan Industri Modern Cikande Bagi Para Investor

 

Kawasan Industri Modern Cikande telah berdiri sejak tahun 1991 dan sudah memiliki sekitar 200 perusahaan yang menjadi tenant di Kawasan Industri Modern CIkande. Kawasan Industri Modern Cikande berlokasi strategis di Cikande, Serang, Jawa Barat; kira-kira 68 km dari Jakarta, 75 km dari Pelabuhan Tanjung Priok dan 50 km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Modern Cikande Industrial Estate (MIEC) dapat diakses melalui tol Jakarta-Merak kemudian keluar melalui pintu tol Ciujung. Kawasan ini juga dekat dengan Pelabuhan Bojonegara yang menjadi pusat aktifitas perdagangan di provinsi Banten.

Kawasan Industri Modern Cikande saat ini dipercaya oleh beberapa negara-negara di terutama perusahaan-perusahaan asia. Beberapa negara yang menaruh investasi di Kawasan Industri Modern Cikande adalah perusahaan-perusahaan dari negara Korea, Japan, Taiwan, China, Malaysia, United States of America (USA), Singapore dan Thailand.

Pada tahun 2015 jumlah tenant yang berinvestasi di Kawasan Industri Modern Cikande sebanyak 222 tenant. Dengan komposisi Indonesia sebesar 62%, Korea 9%, Jepang 6%, Taiwan 6 %, USA 2%, Singapore 2%, dan lainnya 6%. Dominasi investasi Cikande untuk tahun 2015 masih dipegang oleh para investor Indonesia. Beberapa perusahaan internasional seperti Cargill dan Charoe Pokphand. Perusahaan IT seperti foxconn pun ikut berinvestasi di Cikande.


NegaraLuas Tanah
Indonesia262 ha
Thailand220 ha
China57 ha
Japan39 ha
Taiwan33 ha
USA28 ha
Singapore24 ha
Korea20 ha
Malaysia15 ha
Others19 ha  
Tabel Negara yang berinvestasi di Kawasan Industri Modern Cikande


Kawasan Industri Modern Cikande memiliki lahan yang sangat luas untuk menampung perusahaa-perusahaan berukuran besar atau gudang-gudang yang dapat dijadikan bagian dari rantai pasokan, luas dari kawasan ini sekitar 3.175 ha. Saat ini, penggunaan lahan di Cikande didominasi oleh perusahaan-perusahaan Indonesia dan perusahaan dari Thailand yang ingin melebarkan bisnisnya di Indonesia.

Perusahaan asal China menggunakan 57 ha, perusahaan-perusahaan dari Japan 39 ha, perusahaan-perusahaan dari Taiwan 33 ha, perusahaan-perusahaan dari USA 28 ha, perusahaan-perusahaan dari Singapore 24 ha, perusahaan-perusahaan dari Korea 20 ha, perusahaan-perusahaan dari 15 ha dan perusahaan-perusahaan lainnya 19 ha

Kedepannya PT Modern Realty Tbk sebagai pengembang Kawasan Industri Modern Cikande akan terus mengupayakan yang terbaik sehingga selalu dapat memberikan kepuasan kepada para tenant dan calon investor. Saat ini Kawasan Industri Modern Cikande sedang melaksanakan pembangunan  tahap dua yang melibatkan

Supply Energi Besar Pada Sektor Industri Terbesar


 

Berdasarkan informasi dari Kementerian Perindustrian Indonesia (Kemenperin) pemerintah saat ini sedang melaksanakan Master Plan Percepatan dan Perluasaan Pembangunan Indonesia (MP3EI) agar pembangunan dilakukam secara merata di seluruh Indonesia. MP3EI mencakupi berbagai aspek ekonomi, diantaranya adalah perindustrian.  Agar rencana ini dapat terlaksana dengan baik maka ketersediaan energi harus stabil dan mencukupi.

Berdasarkan data yang dilansir oleh Kemenperin pada Facts & Figures Industry 2015 kebutuhan energi listrik di 2015 akan mencapai 76.187 GWh, energy Gas sebesar 505.141 Milyar MBTu dan kebutuhan energi batu bara sebesar 35.238 ribu ton. Kondisi ini diduga akan terus meningkat per tahunnya sehingga pemerintah harus siap untuk menyediakan infrastruktur energi yang baru.

 

Secara umum berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam outlook energy 2015, dinyatakan bahwa pada tahun 2013 konsumsi energi terbesar berasal dari sektor industri sebesar (37,1%) diikuti oleh sektor rumah tangga (29,43%), transportasi (28,10%), komersial (3,24%), dan lainnya  (2,04%). Pertumbuhan konsumsi energi dari sektor industri dalam kurun waktu 2000 – 2013 sebesar 3,35%.

Secara mikro, bagi pelaku industri ketidaktersediaan atau ketidakstabilan dari supply energy akan mempengaruhi proses produksi yang dilakukan di sebuah industri. Pelaku industri besar dapat menderita kerugian hingga milyaran bahkan triliunan rupiah dari gagal produksi. Hal ini membuat pasokan energi stabil menjadi hal yang penting bagi para pelaku industri di Indonesia.

Salah satu jalan keluar untuk memperoleh ketersediaan energi yang stabil adalah memilih kawasan yang mampu menyuplai energi dalam jumlah besar. Salah satu kawasan industri yang mampu menyuplai dan mendapatkan jaminan energi listrik dari Perusahaan Listrik Negara adalah Kawasan Industri Modern Cikande. Kawasan Industri Modern Cikande terletak di Cikande, Banten merupakan salah satu kawasan yang memiliki supply energy hingga lebih dari 300 MWA dan saat ini Kawasan Industri Modern Cikande memiliki sekitar 242 tenant yang tersuplai ketersediaan energinya dengan baik.

Jenis Investasi Industri Ternama di Modern Cikande

Berbagai macam investor dari berbagai negara sudah berinvestasi di Kawasan Industri Modern Cikande. Saat ini perusahaan-perusahaan dari negara maju seperti Korea, Japan, Taiwan, China, Malaysia, United States of America (USA) dan Singapore sudah berinvestasi di Kawasan Industri Modern Cikande.

Perusahaan ternama dari USA seperti Cargill pun memiliki pabrik di Kawasan Industri Modern Cikande.
Kawasan Industri Modern Cikande mampu menampung berbagai macam jenis bidang usaha karena fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Kawasan Industri terbesar di Banten ini sudah lengkap dan mampu menampung berbagai jenis industri.

Perusahaan-perusahaan yang berada di Kawasan Industri Modern Cikande memiliki bidang usaha di Chemical, Steel, Metal Products & Smelter, Home & Building Materials, Food Processing, Plastic, Rubber-Based Products, Printing & Packaging, Other, Fashion Products & Related Components, Pharmaceutical & Medical Related Products, Electronics, Home Appliances & Related Products, Transportation Vehicle & Related Services, Warehouse & Logistics, Animal Feed.

Per 2015, perusahaan yang ada di Kawasan Industri Modern Cikande berjumlah 222 perusahaan yang memiliki aneka raga jenis usaha. Perusahaan yang mendominasi adalah perusahaan chemical dengan persentase 19%, diikuti oleh perusahaan yang begerak dibidang steel, metal product & smelter yang memiliki persentase 16%, perusahaan di bidang home & building materials memiliki persentase 10%.

Perusahaan-perusahaan di bidang Food Processing, Plastic, Rubber-Based Products, Printing & Packaging dan lainnya memiliki persentase sebesar 9%. Untuk perusahaan di bidang Fashion Products & Related Components memiliki persentase 7% dari total perusahaan di Kawasan Industri Modern Cikande, Sejumlah perusahaan Pharmaceutical & Medical Related Products memiliki persentase sebesar 6%. Terdapat juga perusahaan yang bergerak di bidang Electronics, Home Appliances & Related Products, Transportation Vehicle & Related Services, Warehouse & Logistics dengan pesentase masing-masing 5%. Untuk persentase yang terkecil adalah perusahaan di bidang Animal Feed dengan pesentase sebesar 1%.


Berdasarkan data dari Kawasan Industri Modern Cikande untuk luas dan cakupan lahan yang diinvestasikan oleh per bidang usaha berbeda-beda untuk bidang yang terluas justru berasal dari Food Processing dengan luas 282 ha dan diikuti oleh steel, metal product & smelter dengan luas 103 ha. Banyaknya perusahaan yang berinvestasi dan terus mengembangkan perusahaannya mengakibatkan area 2 dari pengembangan Kawasan Industri Modern pada tahun 2015 dimulai untuk terus memenuhi kapasitas dari pengembangan lahan yang akan dilakukan investor maupun calon investor.


Bagi Para Investor Indonesia Tempat Terbaik Untuk Investasi

 

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber pada tahun 2013, Indonesia memperoleh predikat sebagai tempat terbaik untuk investasi ke 4 di seluruh dunia berdasarkan riset lembaga konsultan internasional, A.T Kerney dan PBB melalui United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). Di tahun 2015, Para investor yang menghadiri World Economic Forum on East Asia (WEF EA) menilai Indonesia sebagai tempat terbaik melakukan investasi.

"Mereka cukup optimistis bahwa Indonesia merupakan tempat untuk melakukan investasi paling baik sekarang ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di sela perhelatan WEF EA di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Tidak hanya para investor dari swasta saja yang ingin berinvestasi. Saat ini, beberapa negara sudah menjalani kesepakatan bersama dengan pemerintahan Indonesia. China sudah siap untuk mengeluarkan modal US$100 miliar untuk mendanai proyek infrastruktur Indonesia dengan komitmen investasi setara dengan Rp.1.361,55 triliun, dengan asumsi kurs per 11/08/2015 sebesar Rp.13.615,5 per US$.

Nota kesepahaman kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) proyek ini telah ditandangani bersamaan dengan lawatan Presiden Jokowi saat Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) di Beijing pada November tahun lalu. Hal ini membuktikan keseriusan China dalam menjalin kerja sama dan investasi dengan Indonesia.


Perusahaan-perusahaan dari China juga telah menganggap Indonesia sebagai tempat investasi yang menarik. Hal ini terlihat dari 10 perusahaan asal China beroperasi di kawasan industri terbesar di Banten, Kawasan Industri Modern Cikande. Perusahaan-perusahaan asal China ini menggunakan lahan di Kawasan Industri Modern Cikande sebesar 57 ha.

Berdasarkan pantauan Detik.com Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal, Azhar Lubis menyebutkan, faktor testimoni atau informasi kesuksesan berinvestasi yang menyebar dari mulut ke mulut antar investor China, jadi alasan minat investasi dari negeri Tirai Bambu ini melonjak tajam.
"Semakin ke sini semakin banyak success story, bahwa ternyata Indonesia nggak susah. Awal investor datangkan how to do business, akhirnya ke sini-sini sudah tahu bebaskan lahan, sudah tahu layanan izin 3 jam, urus IMB, sudah tahu ada BKPM," ungkap Azhar, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Sepanjang Januari nilai komitmen investasi China sebesar US$ 1,81 miliar atau menyumbang 23% dari total minat investasi yang masuk, dengan pertumbuhan 1.564% dibanding Januari tahun lalu. Sementara Singapura di posisi pertama menyatakan minat investasi US$ 7,5 miliar atau tumbuh 413%.

Kawasan Industri pun menjadi salah satu yang memperoleh nilai investasi tersebut. Terdapat Kawasan Industri yang cukup didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang berasal dari China pada tahun 2015, kawasan industri tersebut adalah Kawasan Industri Modern Cikande, dimana perusahaan yang berasal dari China menempati urutan ke 4 dengan jumlah 12 perusahaan dari total 220 perusahaan yang berasal dari berbagai belahan dunia yang berada di Kawasan Industri Modern Cikande. Kawasan Industri besar seperti kawasan industri modern cikande akan terus berupaya memfasilitasi perusahaan-perusahaan yang berasal dari berbagai belahan dunia.



Investasi Asing dan Kawasan Industri di Indonesia tahun 2016

Indonesia dalam pemerintahan Jokowi mendorong untuk mempermudah proses investasi di Indonesia pada Februari 2016 lalu, dikutip dari Detik.com, Presiden Jokowi menyampaikan keynote speech di dalam acara US-ASEAN Business Council (US-ABC) yang menjadi bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Amerika Serikat (AS).

Pada kesempatan itu Jokowi sempat menjelaskan, bahwa kini berinvestasi di Indonesia sudah lebih mudah. Sudah hampir tidak ada lagi izin yang panjang dan birokrasi yang berbelit-belit. Di antaranya adalah penyederhanaan serta pembenahan perizinan, peraturan yang tumpang tindih, termasuk deregulasi Daftar Negatif Investasi (DNI). Dalam pidatonya Jokowi menjelaskannya, "Saat ini, kita harus memberlakukan kebijakan yang sama di emerging markets, yakni membebaskan bisnis dan industri dari undang-undang dan peraturan yang berlebihan.”

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh A.T Kerney dan Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nations Conference on Trade Development (UNCTAD). Indonesia berada di urutan ke empat. 5 besar negara yang termasuk dalam daftar adalah sebagai berikut:
  1. China
  2. Amerika Serikat
  3. India
  4. Indonesia
  5. Brasil
  6. Jerman
  7. Mexico
  8. Thailand
  9. Inggris Jepang
Dikutip dari koran sindo.com, 3 Tahun Terakhir Salah satu indikator untuk mengukur kemudahan berinvestasi di suatu negara adalah kemudahan berbisnis. Terkait hal ini Bank Dunia (World Bank) mengeluarkan laporan bertajuk Doing Business 2016. Indonesia hanya mampu merangsek ke posisi 109 dari sebelumnya di peringkat ke-114 pada 2015.

Data-data terkait yang membuat Investasi Asing di Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN di tahun 2015:
  1. Menurut laporan World Investment Report 2015 UNCTAD, Indonesia mengalami kenaikan penanaman modal asing sebesar 20% ke angka USD22,6 miliar dari USD18,8 miliar dibanding tahun sebelumnya.
  2. Pertumbuhan investasi asing di Indonesia ini merupakan tertinggi kedua di Asia Timur, sedangkan dari sisi nilai PMA merupakan terbesar keempat.
  3. Di Asia Tenggara, pertumbuhan PMA Indonesia sebesar 20% dan tertinggi di antara negara lainnya.
  4. Pertumbuhan PMA Singapura hanya mencapai 4,2% meskipun jumlah PMA-nya sebesar USD67,5 miliar, atau tiga kali lipat lebih besar dari Indonesia.
  5. Thailand mengalami penurunan pertumbuhan investasi sebesar 10,3%.
  6. Vietnam hanya berhasil membukukan investasi asing senilai 3% akibat kebijakan peningkatan upah minimum.
Bersamaan dengan iklim investasi di Indonesia yang diperkiraan akan membaik maka pengarahan pembangunan infrastruktur peridustrian kepada Kawasan Industri menjadi fokus. Investasi yang ada di Indonesia diyakini oleh pemerintah Republik Indonesia harus dilengkapi oleh infrastruktur dan prasarana yang mumpuni agar kegiatan ekonomi, industri dan investasi bisa berjalan dengan lancar.

Selain membangun kawasan industri untuk memperluas ke timur Indonesia, Kawasan Industri yang telah ada seperti Kawasan Industri Modern Cikande yang merupakan salah satu Kawasan Industri yang masuk dalam daftar Kawasan Industri yang menjadi rekomendasi Kementrian Perindustrian Republik Indonesia selain Kawasan Industri lainnya seperti Kawasan Industri Pulo Gadung dan Kawasan Industri Jababeka Bekasi mendapatkan perhatian pula dari pemerintah.

Besi Baja Prioritas Industri Tahun 2016 di Modern Cikande


Berdasarkan artikel dari Liputan6, November 2015, Pembangunan infrastruktur, konstruksi yang terus tumbuh, dan industri termasuk galangan kapal dan otomotif membutuhkan bahan baku baja. Kebutuhan baja kasar (crude steel) tercatat terus menanjak, dari 7,4 juta ton pada 2009 menjadi 12,7 Juta ton pada 2014.  guna memenuhi permintaan baja domestik dan menghindari ketergantungan yang tinggi terhadap baja impor, maka masih diperlukan banyak investasi di sektor baja.

"Hal ini diperlukan juga untuk dapat memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang diperkirakan sekitar Rp 5.000 triliun sampai dengan 2019 dan membutuhkan baja sekitar 17,5 Juta ton per tahun," ujar dia di Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Industri besi dan baja juga menjadi salah satu industri prioritas lantaran merupakan bahan baku dasar bagi industri lainnya antara lain industri galangan kapal, industri di sektor migas, alat berat, otomotif, dan eletronika. Selain itu, industri besi dan baja adalah salah satu pendukung utama dalam rangka pembangunan infrastruktur di Indonesia antara lain jalan, bandara, pelabuhan, rel kereta api, dan beberapa fasilitas lainnya.

Dukungan dari pemerintah terhadap perkembangan industri baja pun dilakukan dengan membentuk kebijakan SNI Wajib untuk Produk besi baja, tata niaga impor besi atau baja, Program Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan inisiasi tindakan perdagangan (trade remedies).

"Dalam rangka pengembangan industri besi baja nasional pemerintah telah memberi fasilitas bagi investasi baru maupun perluasan industri berupa pemberian tax holiday dan tax allowance," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (24/11/2015).

Perkembangan industri baja pun pada beberapa kawasan industri terlihat cukup mendominasi karena kebutuhannya seperti yang ada pada Kawasan Industri Modern Cikande. Perusahaan baja yang berlokasi pada kawasan industri ini pada tahun 2015 mencapai 36 perusahaan dengan total penggunaan lahan 106 ha.

Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan kepada Bisnis.com, November 2015, menyampaikan kondisi industri baja nasional menunjukkan perkembangan positif dari tahun ke tahun. Tercatat 352 perusahaan industri baja nasional yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi mampu menyerap 200.000 tenaga kerja dengan kapasitas produksi mencapai 14 juta ton per tahun. Pemerintah berharap pada tahun 2016 industri baja akan meningkat seiring dengan peningkatan industri, infrastruktur berdasarkan program-program pemerintah.

Fasilitas Lengkap Bagi Para Investor Modern Cikande

Sebuah wilayah yang didalamnya terdapat aktifitas terutama kegiatan ekonomi harus memiliki fasilitas-fasilitas pendukung yang lengkap. Fasilitas tersebut tidak hanya harus mendukung kebutuhan yang dimiliki untuk mensupport kegiatan bisnis saja tetapi juga harus mampu mensupport orang-orang yang berada didalamnya untuk tetap hidup layak sehingga memiliki kualitas hidup yang baik.

Pengelolaan serius terhadap fasilitas pendukung yang baik harus dikelola oleh pengembang yang bersangkutan dan memiliki pengalaman serta reputasi yang baik. Jika fasilitas dikelola dengan baik kenyamanan dan kebahagiaan orang-orang yang menetap di daerah tersebut akan terjaga. Salah satu kawasan industri yang tidak melupakan petingnya keberadaan fasilitas pendukung adalah Kawasan Industri Modern Cikande.

Kawasan Industri Modern Cikande memiliki total luas 2.175 Ha dan saat ini sedang membangun zona industri lainnya seluas 1.000 Ha. Kawasan ini memiliki fasilitas tinggal untuk para pekerja sudah memiliki 5.000 unit rumah untuk para pekerja dengan jarak menuju kawasan industri sejauh 4.5km. Disamping itu, sudah memiliki fasilitas pendukung lainnya seperti:
  1. Pemadam Kebakaran
Merupakan fasilitas yang sangat penting dalam sebuah kawasan industri untuk memberikan rasa aman dari ancaman bahaya kebakaran.

  1. Kantor Pos
Memberikan kemudahan bagi para penghuni kawasan industri dalam penggunaan layanan surat-menyurat.

  1. Poliklinik 24 Jam
Fasilitas kesehatan di kawasan industri ini beroperasi 24 jam sehingga bisa memberikan layanan yang cepat tanggap jika ada karyawan atau pemilik pabrik yang membutuhkan layanan kesehatan.

  1. Telepon Umum
Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh para karyawan pabrik di lingkungan kawasan industri untuk berkomunikasi..
  1. Kantor Polisi
Lingkungan yang aman merupakan salah satu faktor dalam memilih sebuah kawasan industri. Oleh sebab itu, kawasan industri Modern Cikande telah dilengkapi dengan fasilitas kantor polisi sehingga mengurangi risiko tindak kejahatan.

Dengan tersediannya fasilitas pendukung bagi para pekerja yang bekerja di kawasan industri hal ini akan meningkatkan kebahagiaan para pekerja. Komentar positif terkait Kawasan Industri Cikande diutarakan oleh Cargill Indonesia terkait fasilitas pendukung “Kebutuhan para karyawan juga terlengkapi dengan adanya area bagi pejalan kaki, rumah makan, minimarket, bank dan poliklinik 24 jam. Modern Cikande benar-benar merupakan kawasan industri yang ideal bagi pertumbuhan bisnis kami”. 

Kawasan Industri Cikande dapat solusi bagi perusahaan yang ini berkembang dan bertumbuh bersama para pekerjanya.

Kamis, 12 Mei 2016

Potensi Ekonomi Kelas Menengah Indonesia Bagi Para Investor


Berdasarkan data yang diperoleh dari id.wikipedia.org secara geografis Indonesia memiliki 13.466 pulau. Dengan populasi lebih dari 258 juta jiwa pada tahun 2016 dan menjadi negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia. Penduduk kelas menengah di Indonesia di Indonesia pun meningkat, pada tahun 2013 berdasarkan data yang dihimpun oleh kontan.co.id berdasarkan data yang ada 55% penduduk Indonesia merupakan kelas menengah yang mengeluarkan belanja antara US$2 hingga US$ 20 per hari.

Kelas menengah adalah istilah,yaitu kelas sosial ekonomi antara kelas pekerja dan kelas atas. Biasanya di dalam kelas menengah termasuk para profesional, pekerja terampil, dan manajemen bawah dan menengah.

Menghitung rentang pendapatan kelas menengah adalah hal yang sangat penting, karena pertumbuhan kelas menengah melambangkan kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi. Kisaran pendapatan kelas menengah bervariasi dari satu ke tempat lain. Oleh karena itu faktor yang menentukan rentang pendapatan dari tempat tertentu harus dipertimbangkan.

Jika berdasar pada studi Bank Dunia kalangan kelas menengah ini terbagi dalam empat kelas. Pertama kelas menengah dengan pendapatan US$2-US$4 atau Rp2,6-5,2 juta per bulan (38,5 persen).

 Kedua, kelas menengah dengan pendapatan US$4-6 atau  Rp5,2 -7,8 juta perkapita perbulan (11,7 persen). Ketiga kelas menengah dengan pendapatan US$6-US$10 atau Rp7,8-13 juta perbulan  (5 persen) serta golongan menengah berpendapatan US$10-US$20 atau Rp13-26 juta perbulan (1,3 persen).

Berdasarkan survey McKinsey 45 juta orang Indonesia pada kontan.co.id berada di kelompok menengah. Berdasarkan Wakil Menteri Keuangan kala itu Mahendra Siregar, keunggulan yang perlu diperhatikan dari jumlah ini adalah Indonesia masih memiliki demografic dividend yang produktif lebih tinggi hingga 2040 mendatang.

Ini berbeda dengan dengan negara yang disebut engine society yang penduduk usia 65 tahun keatas telah mencapai 15% bahkan 20% seperti China dan AS. Jika kedepannya Indonesia dapat mempertahankan pertumbuhan ekonominya di angka 5% hingga 7%  per tahun maka diperkirakan jumlah kelas menengah bisa mencapai 95 juta hingga 125 juta orang.

Peningkatan kelas menengah ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan perusahaan produk produk yang diminati oleh kalangan menengah di Indonesia. Beberapa inovasi menjadi perhatian para kalangan menengah ini karena berdasarkan data yang diperoleh oleh Litbang Kompas didapatkan bahwa kelas menengah ini cepat bosan dan membutuhkan inovasi yang terus menerus dari sebuah produk dan jasa. Hal ini dapat dijadikan peluang oleh perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada inovasi untuk berinvestasi di Indonesia.

Dengan peningkatan kelas menengah yang ada akan mempengaruhi kebutuhan konsumsi yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga perusahaan memerlukan tempat yang strategis yang mendukung lancarnya proses produksi. Indonesia sendiri sudah memiliki kawasan industri yang mampu mendukung perusahaan-perusahaan yang ingin memproduksi produk-produk yang inovatifnya di Indonesia. Kawasan Industri yang dimaksud adalah Kawasan Industri Modern Cikande, sebuah kawasan yang mampu mensupport produksi dan pabrik yang dimiliki oleh perusahaan. Kawasan Industri Cikande merupakan kawasan industri strategis yang berlokasi di provinsi Banten.

Pertumbuhan Positif Industri Elektronik 2016



Berdasarkan wawancara yang diperoleh jurnalasia.com Kementerian Perindustrian menyatakan tren pertumbuhan industri elektronika dalam negeri masih positif, meskipun kondisinya lesu. “Di dalam dan luar negeri terjadi penurunan permintaan alat-alat elektronika. Namun secara nilai, pertumbuhannya di Indonesia masih positif,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Haris Munandar di Jakarta.

Menurut data Kemenperin, industri elektronika dan telematika tumbuh rata-rata 2,5 persen sejak 2012 hingga 2015. Sementara nilai investasi industri elektronika dan telematika mencapai 6,6 miliar dollar AS pada 2015, di mana angka tersebut naik dibanding 2014 yang mencapai 5,9 miliar dollar AS.

Peningkatan tersebut berasal dari kontribusi besar produk elektronika konsumsi sebesar 2,4 miliar dollar AS, disusul produk telematika sebesar 5,5 juta dollar AS dan produk komponen sebesar 3,6 miliar dollar AS.

Di sisi lain, tenaga kerja di sektor ini juga bertambah sebanyak 499 orang pada 2015 atau naik dibandingkan tahun se­belumnya yang angkanya 488 orang. Dengan kondisi de­mikian, Haris optimistis inves­tasi maupun per­tumbuhan industri elektro_nika di dalam negeri akan terus tumbuh.

Disisi lain bisnis.com menangkap bahwa ada pertumbuhan di bidang indutri elektronika di Indonesia. Dinyatakan, nilai investasi pada industri elektronika dan telematika dinyatakan tumbuh hingga US$6,6 miliar pada 2015 naik dari US$5,9 miliar pada tahun sebelumnya. Ekspor elektronik masih cukup tinggi di angka US$ 9 miliar pada 2012-2015, bahkan pada 2012 mencapai US$ 11 miliar. Hal ini mengartikan Indonesia masih menarik untuk menjadi basis produksi industri elektronik.

Trennya tidak cukup gemilang tapi masih tumbuh 2,5%. Dari sisi investasi yang dibagi tiga kategori menjadi elektronika, telematika, dan komponen dari 2012-2015 masih tumbuh sekitar 25, kata Zakiyudin, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian dalam jumpa pers pada Jumat (5/2/2016).

Ke depannya, dengan sifat industri elektronik yang cepat berubah mengikuti perkembangan teknologi, Kemenperin mendorong perusahaan multinasional untuk memperkuat pengembangan penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia.

Disamping itu, untuk meningkatkan kinerja industri pemerintah pun secara holistik terus mengupayakan beberapa kebijakan yang diperuntukan untuk mensupport kebutuhan investor atau pelaku industri. Langkah nyata yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur seperti kawasan industri pun dilakukan, hal ini diupayakan pemerintah agar tercipta iklim yang dapat mendukung tumbuhnya kegiatan industri di Indonesia.

Goalnya adalah Indonesia memiliki kawasan industri yang tidak terpusat hanya di pulau jawa saja. Beberapa kawasan industri besar seperti Kawasan Industri Modern Cikande pun mendapatkan perhatian dari pemerintah dan memperoleh pembangunan infrastruktur yang berupa pembangunan akses dan perbaikan jalan menuju kawasan industri ini.

Senin, 02 Mei 2016

Dampak Paket Kebijakan Ekonomi Indonesia

Pemerintah Jokowi memiliki beberapa paket kebijakan ekonomi yang  bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan iklim investasi yang ada di Indonesia. Paket kebijakan ekonomi ini secara langsung sudah memberikan dampak yaitu terjadi kerja sama perdagangan dan investasi antara pengusaha Eropa terutama  Inggris dengan pengusaha Indonesia senilai 10 miliar dolar AS atau setara dengan Rp130 triliun.

Seperti yang dilansir oleh antaranews.com "Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan 11 Paket Kebijakan Ekonomi yang bertujuan membuat Indonesia menjadi negara yang lebih menarik bagi investasi asing," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong pada Siaran Pers Jumat, 22 April 2016.
Siaran Pers tersebut berlangsung saat Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Uni Eropa untuk melakukan pertemuan-pertemuan bilateral. Pada salah satu pertemuan di Indonesia-UK Business Forum lebih dari 300 pengusaha hadir, diantaranya perwakilan perusahaan besar Inggris, seperti Jardin Matheson, British Petroleum, HSBC, dan Glaxo Smith Kline.

Pertemuan tersebut dimanfaatkan Thomas untuk menjelaskan prinsip Pemerintah Indonesia di bidang ekonomi, dan menjelaskan bahwa pola hubungan perdagangan internasional tidak lagi mengandalkan perang tarif dan standardisasi.

Walaupun begitu tetap ada kritik dari beberapa pengamat terkait paket kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintahan Jokowi. Salah satunya adalah kritik terkait kebijakan bea masuk anti-dumping untuk mengendalikan impor, Direktur Institute Development of Economics dan Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan kepada Kompas.com, "Anti-dumping itu sulit karena lama pembuktiannya. Kalau menengah tujuannya mengendalikan impor, justru yang harus dituju adalah penguatan industri substitusi impor,".

Meski mengkritik langkah kebijakan pemerintah, Enny masih melihat adanya satu langkah yang tepat yaitu pemberian tax allowance untuk perusahaan yang menginvestasi dividen di Indonesia, perusahaan yang ciptakan lapangan kerja, perusahaan yang berorientasi ekspor.

Kedepannya pemerintahan Jokowi akan mengeluarkan beberapa paket kebijakan ekonomi yang tentu saja bertujuan untuk memberikan dampak pada roda perekonomian Indonesia dan secara mikro akan mempermudah para investor untuk beroperasi di Indonesia atau berinvestasi di Indonesia.

Secara mikro fasilitas infrastruktur perekonomian seperti kawasan industri yang telah ada seperti Kawasan Industri Modern Cikande sebagai salah satu kawasan terbesar di Banten, Indonesia dipersiapkan untuk mampu menampung dan memfasilitasi tenant-tenant baru untuk beroperasi di Indonesia.

Iklim Investasi Indonesia di tahun 2016

Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan recana-rencaan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan oleh pemerintah tentu saja diperlukan investor untuk menanamkan modal dan melakukan pembiayaan pada proyek-proyek yang akan dilakukan. Oleh karena itu pemerintah memiliki tujuan untuk memperbaiki iklim investasi yang ada di Indonesia agar investor asing bisa tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Indonesia dikenal dengan sumber daya melimpah sudah banyak perusahaan luar negeri menanamkan modalnya di Indonesia seperti pernyataan Moazzam Malik Duta Besar Inggris  dalam Forum Dialog Penyederhanaan Perizinan Usaha, (17/3/2016) seperti yang dituliskan oleh metroTVnews.com, Moazzam menyatakan bahwa "Ada banyak perusahaan Inggris yang terkenal seperti dibidang migas,
 financial services, juga dimanufacturing retail. Jadi perusahaan-perusahaan Inggris pasti siap untuk berinvesatsi ke Indonesia karena mereka tahu Indonesia sangat penting untuk masa depan perekonomian dunia, karena besar potensi dikawasan ini,"

hal ini bisa memberikan sinyal bagi pemerintah memang perlu iklim investasi yang baik untuk mendukung masuknya investor dikarenakan Indonesia sendiri memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia.

Untuk tahun 2016, iklim investasi Indonesia sudah dinilai baik oleh beberapa pihak salah satunya adalah pernyataan dari Presiden Direktur CIMB Niaga, yang diliput oleh wartaekonomi.co.id menyatakan bahwa "Dengan berbagai paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah, kami optimis Indonesia memiliki iklim investasi yang ramah bagi pelaku industri," dalam acara CIMB Niaga Economic Forum mengambil tema 2016: The Year of Investment.

Seperti yang dilansir liputan6.com pada liputannya kepada Sofyan Djalil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, salah satu paket kebijakan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
  1. Tax allowance, untuk perusahaan yang mampu melakukan reinvestasi dengan hasil dividen. Perusahaan yang mampu ciptakan lapangan kerja dan perusahaan yang berorientasi  dan perusahaan yang investasi di research and development.
  2. Kebijakan tentang Bea masuk anti dumping sementara dan bea masuk tindak pengamanan sementara thd produk impor yang unfair trade. Poin ini dalam rangka melindungi industri dalam negeri.
  3. Pemerintah memberikan bebas visa kunjungan singkat kepada wisatawan. Pemerintah putuskan bebas visa kepada 30 negara baru. Setelah Perpres jalan yang diperkirakan bulan depan, akan menjadi 45 negara ke RI untuk turis tanpa visa.
  4. Kewajiban penggunaan biofuel sampai 15 persen dengan tujuan mengurangi impor solar cukup besar.
  5. Penerapan LC (Letter of Credit) untuk produk SDA, seperti produk tambang, batubara, migas dan CPO.
  6. Restrukturisasi perusahaan reasuransi domestik. Pemerintah sudah mulai dengan perkenalan reasuransi BUMN. Jadi dari 2 perusahaan, menjadi 1 perusahaan nasional.
Paket Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Jokowi akan berlangsung secara bertahap berdasarkan dari permasalahan yang akan ditemui baik yang sudah terjadi dan menyesuaikan dengan Rencana Jangka Panjang Menengah.

Kebijakan ini tentu saja diharapkan akan memberikan dampak positif pada iklim investasi di Indonesia. Kedepannya iklim investasi yang bagus ini memberikan banyak peluang bagi berbagai kawasan industri yang akan dibangun oleh pemerintah maupun yang telah ada seperti Kawasan Industri Modern Cikande salah satu kawasan industri terbesar di Banten untuk memperoleh tenant-tenant baru dari para investor.

Secara makro tentu saja hal ini akan menambah laju pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

Fokus Pembangunan Infrastruktur Serang


Fokus pembangunan infrastruktur pemerintah di periode masa pemerintahan Jokowi dieksekusi hingga tingkatan kabupaten. Salah satu kabupaten yang harus membangun adalah kabupaten Serang. Kabupaten Serang terletak di provinsi Banten. Seperti yang dikutip dalam halaman resmi pemerintahan Kabupaten Serang, Kabupaten Serang terletak di ujung Pulau Jawa bagian barat, adalah salah satu Kabupaten dari 4 Kabupaten dan 3 Kota di wilayah Provinsi Banten yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang, Kota Tangsel.

Serang saat ini mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat untuk menjadi bagian dari percepatan infrastruktur.K abupaten Serang pada tahun 2014 melalui Dinas Pekerjaan Umum menganggarkan dana Rp. 135 Miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan pada APBD murni 2014. Nilai anggaran  untuk pembangunan infrastruktur tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dari anggaran tahun sebelumnya.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Hatib Nawawi menjelaskan bahwa alokasi anggaran sebesar Rp. 135 Miliar tersebut terbagi untuk pembangunan jalan Rp. 77 Miliar dan Jembatan Rp. 58 Miliar.
Hatib menjelaskan, anggaran Rp. 77 Miliar akan digunakan untuk pembangunan 60 paket ruas jalan, yakni ruas jalan Kabupaten Serang sebanyak 28 paket dengan nilai Rp. 48,5 Miliar dan ruas jalan desa sebanyak 32 paket dengan nilai Rp. 14,5 Miliar. Sedangkan pembangunan jembatan dialokasikan Rp. 58 Miliar untuk 8 paket.

Menurut Hatib, alokasi anggaran pembangunan jalan dan jembatan tahun ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp. 66,1 Miliar untuk membiayai 96 paket pembangunan jalan dan jembatan. Terdiri dari jalan Kabupaten 22 paket senilai Rp. 41,57 Miliar, jalan desa 58 paket senilai Rp. 27,13 Miliar dan jembatan 16 paket senilai Rp. 7,39 Miliar.
Meskipun dari segi nilai anggaran lebih besar, lanjut Hatib dari jumlah paketnya lebih sedikit. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas jalan, sebab jalan yang akan dibangun berkonstruksi beton (rabat beton) yang biayanya lebih mahal dari jalan biasa.

Pembangunan infrastruktur di Serang tentu saja akan mempengaruhi salah satu kawasan industri yang berada di kabupaten serang yaitu Kawasan Industri Modern Cikande. Tentu saja, kawasan industri ini akan memperoleh dampak ekonomi yang besar karena tertolong pembangunan infrastruktur yang berlangsung. Kawasan Industri Cikande akan bertambah nilai strategisnya akibat pembangun infrastruktur yang berlangsung di kabupaten Cikande